Perjalanan kami dimulai pada 2019, saat bertemu dalam kegiatan gereja di Jakarta. Saat itu, Dharma—yang berasal dari Bali—sudah menyimpan rasa kepada Jovita, namun memilih untuk memendamnya. Waktu berjalan, dan pada April 2022 kami dipertemukan kembali di Denpasar. Komunikasi yang sempat terputus akhirnya kembali terjalin, dan pada 4 Desember 2022, Dharma mengungkapkan perasaannya. Sejak hari itu, kisah cinta kami pun dimulai.

Agustus 2024 menjadi momen penting dalam hubungan kami. Setelah melalui perjalanan panjang dan banyak proses, kami merasa sudah siap melangkah ke jenjang yang lebih serius. Dengan tulus dan yakin, Dharma datang meminta restu kepada kedua orangtua Jovita untuk melamarnya. Suasana hangat dan penuh haru menyelimuti hari itu—sebuah momen yang menjadi simbol komitmen kami untuk membangun masa depan bersama.

Setelah lamaran, kami mulai mempersiapkan hari pernikahan dengan penuh sukacita. Awalnya direncanakan pada 1 November, namun berbagai hal membuat kami memutuskan untuk memajukannya menjadi 18 Mei. Keputusan itu bukan hal yang mudah, tapi dengan keyakinan dan pertolongan Tuhan, semuanya berjalan dengan lancar. Ini adalah perjalanan penuh cinta, tantangan, dan penyertaan-Nya—kisah yang akan selalu kami kenang sepanjang hidup.