Awal mula kami berteman terjadi pada tahun 2020. Saat itu, kami pertama kali saling menyapa lewat Instagram. Dari sana, obrolan kami berlanjut ke Messenger. Seiring waktu, kami semakin sering berkomunikasi—mulai dari chat ringan, berbagi cerita, hingga saling menelepon dan video call. Dari obrolan sederhana itulah pertemanan kami tumbuh dan semakin dekat.

Di bulan April 2022, kami kembali sering berkomunikasi. Chat bolak-balik hanya demi satu harapan: bisa bertemu untuk pertama kalinya. Abang sempat mengajak bertemu pada 29 April, namun baru benar-benar bisa bertemu pada 9 Mei 2022 di Elkadera. Saat itu, abang berkata, “Dua tahun menunggu, cuma untuk jumpa satu jam.” Beberapa hari kemudian, tepatnya 11 Mei, abang kembali mengajak bertemu. Esoknya, ia sudah mulai memanggilku dengan sebutan “cintakuu”. Singkat cerita, kami sempat pergi ke Berastagi bersama abang, adik, Ratni, dan Nangin. Perjalanan itu sekaligus menjadi momen untuk mengenalkan abang ke Nangin. Tak lama setelahnya, aku pun memperkenalkan abang kepada Monda dan Mami.

Setelah beberapa tahun menjalani hubungan LDR, akhirnya keluarga dari pihak abang datang ke rumah untuk meyakinkan hubungan kami. Percakapan yang penuh haru dan kehangatan itu membuahkan keputusan penting: menentukan tanggal pernikahan kami. Kami pun memutuskan untuk melangsungkan akad nikah pada tanggal 19 Agustus 2025, dilanjutkan dengan pesta adat Karo pada tanggal 20 Agustus 2025. Sebuah langkah besar dalam perjalanan kami, yang menandakan bahwa hubungan ini siap untuk menuju babak baru sebagai pasangan suami istri. "Dan apa yang menjadi takdirmu, akan menemukanmu". Ali Bin Abi Thalib