Kami pertama kali berkenalan pada pertengahan September 2024, tepat dua minggu setelah adik saya menikah. Perkenalan ini terjadi melalui sepupu saya yang kebetulan adalah teman sekolahnya. Saat itu, usia kami sama-sama sudah matang — saya berusia 26 tahun dan beliau 29 tahun. Awalnya, saya sempat ragu ketika beliau mulai mengirim pesan, meski namanya sudah sangat familiar bagi saya sejak masa SMA tapi tidak prnah terfikir untk menjalin hubungan dngan nya. Singkat cerita, komunikasi pun mulai terjalin. Pada pertemuan pertama, beliau datang ke rumah dengan mengenakan kemeja rapi, membawa beberapa buah tangan, dan berbicara dengan tutur kata yang sopan, mencerminkan kedewasaannya. Setelah itu, tanpa saya ketahui, keluarga merencanakan pertemuan kedua. Dari sanalah hubungan kami mulai terjalin lebih intens.

Sejak pertemuan kedua, kami bersepakat untuk membawa hubungan ini ke arah yang lebih serius. Beliau meminta waktu satu tahun untuk saling meyakinkan diri sekaligus mempersiapkan segala sesuatu menuju pernikahan. Qadarullah, rencana itu terwujud tepat satu tahun kemudian, pada 2 Agustus, saat beliau dan keluarganya datang untuk melamar sekaligus menentukan tanggal pernikahan.

Tak ingin menunda terlalu lama, dua bulan setelah lamaran kamipun memutuskan untuk mengurangi bahtera rumah tangga pernikahan yang suci yang insyaAllah Penuh Keberkahan Sakinah mawaddah & Warahmah.Tibalah pada titik sakral dalam hubungan asmara kami. Atas Izin dan ridho Allah, Kami yakin dengan segenap hati dan rasa saling menyayangi, untuk memulai perjalanan, membangun kebahagiaan, menciptakan keharmonisandalam 1 atap yang dimulai 19 Oktober 2025. Pilihan yang telah kami tetapkan semoga menjadi suatu anugerah terindah dan keberkahan dalam hidup kami. Amin Ya Rabbal Alamin Dan kami percaya" Apa yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya" Ali bin abi thalib.